Review Wahana RSUD Prembun

Review Wahana RSUD Prembun

REVIEW INTERNSIP RSUD Prembun / Puskesmas Kutowinangun

Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Batch 3, Oktober 2019 – Oktober 2020

Jumlah Internship: 17

.

——– STASE RS ——–

1.Stase internship dibagi dua: IGD dan Bangsal. Iship tidak mengisi poli.
2.Pendamping:
 dr. Arie dan dr. Diah.
 Keduanya sangat baik, memfasilitasi kebutuhan / keinginan internship.
 Kalau ada iship yang nikah, kami dapat perk yang jarang ada di wahana lain.
3.Sistem jaga:
 3 shift/ hari (07.00 – 14.00, 14.00 – 21.00, 21.00 – 07.00).
 Tiap shift 1 iship. Jadwal defaultnya PSMLLL.
 Tiap shift harus ada internship.
4.Model cuti/ izin  sakit  disini  tuker-tuker  jadwal  aja  ya, tapi  enak  sih  karena  bisa  atur  jadwal  jaga  sendiri  dan  libur
5.termasuk banyak kalau ngaturnya cermat.
6.Yang penting jangan sampe prolong karena tidak dibolehkan pembimbing.

.

>> IGD <<

 Sistem kerja:
1.setiap shift 1 internship.
2.Pagi ditemani 2 DU, siang 1-2 DU, malam 1 DU.
3.1 minggu pertama ngikut DU sambil orientasi sistem IGD, setelah itu langsung garap sendiri.
4.Megang pasien full dari masuk sampai keluar.
5.Bebas mau terapi apa tapi harus konfirmasi ke DU.
6.Iship tidak ikut menangani kasus kebidanan dan tidak jadi tim code blue.
 Lingkungan kerja:
1.DU dan  perawat IGD relatif  asik  dan  baik. Mereka  menghargai  iship  sebagai  dokter, kalau  ada  salah  dikoreksi  baik-baik.
2.Cuma tetep ada beberapa yang suka gosip sih.
3.Perawatnya gercep dan cekatan, oke lah kerjanya.
4.DU nya jarang ninggalin iship sendirian.
5.Spesialisnya rata-rata baik dan cepat  respon. Ada yang moody dan  kritis tapi overall ok. Cuma  mereka  hampir ga  pernah ke IGD jadi cari ilmunya dari jawaban konsul aja ya.
 Kasus:
1.Sebelum Covid banyak dan cukup variatif.
2.Jumlah pasien >20 per shift.
3.Iship   boleh   melakukan  semua  tindakan (infus, jahit, NGT, DC, intubasi, dst) yang penting   ngomong  dulu. Cuma kebanyakan kasus sulit dirujuk karena keterbatasan fasilitas (belum ada CT-scan/ MRI, lab & obat terbatas).
4.Setelah  Covid  kasus  menurun  drastis  dan  tdk  variatif. J umlah  pasien  bisa  sampe <10 per shift. Jadi  susah  dapat tindakan/ kasus menarik.
5.Iship tidak menangani kasus positif covid.

.

>> BANGSAL <<

 Sistem kerja:
1.Belum ada DU bangsal.
2.Kerjaan  pagi: ikut visit spesialis, siang: standby konsulan, malam: standby konsulan, follow up pasien, dan  nulis di CPPT utk spesialis.
3.Iship isi assessment untuk pasien baru.
4.Iship mengonsulkan pasien ke DPJP jika ada perburukan.
5.Jika code blue iship menolong dulu sampai tim code blue datang.
6.Di hari libur, iship visit pasien BPJS kelas 3.
7.Iship tidak masuk ICU, VK, peristi, dan bangsal Covid.
 Lingkungan kerja:
1.Perawatnya ada yang baik, ada juga yang judes dan suka gosipin/julidiniship.
2.Kalau  ngasih  instruksi  ke  perawat  pastiin  sudah  dilakukan agar tidak miss. Pernah  ada  iship  dapat  jawaban  konsulan terapi dari DPJ P, diteruskan ke perawat namun perawat  lupa nulisin ke catetan mereka jadi miskom ketika DPJ P visit, dan yg disalahkan ishipnya. Sooo komunikasi paling penting.
3.Ada juga kawan yang merasa  beberapa  perawat  agak  ga  percayaan  sama  terapi  ishipnya  dan  ngeremehin, nggak pro iship gitu. Tapi overall jarang ada masalah.

.

>> FASILITAS <<

1.Kamar jaga: Ada 2, cukup nyaman. Salah satunya ada AC, spring bed, dispenser, rak & meja.
2.APD: Awal  pandemi  susah, iship  bangsal  bahkan  tidak  kebagian masker sampai  harus  cari  dari  donasi  luar; belakangan sudah  terpenuhi  karena  stok  cukup. Kelengkapan  standar (baju  jaga, masker, head cap, face shield). APD sama  seperti DU dan perawat.
3.Insentif: Mulai januari 2020 ada insentif 300 ribu/ bulan/ iship.
4.Rumah dinas: Tidak ada. RS lagi bangun rumdin sih tapi belum tau jadinya kapan dan alokasinya ke siapa aja.
5.Sebenarnya  sama  pembimbing  dibolehkan  pakai  sepeda RS kalau  dari  kamar  jaga  mau  pergi  ke  bangsal. Sayangnya  ada cerita iship pernah diomeli perawat pas pakai sepeda sehingga tidak mau pakai lagi.

.

——– STASE PUSKESMAS ——–

 Puskesmas Kutowinangun termasuk besar, ada rawat inap dan layanan bersalin. Jarak ~6 km dari RS.
 Pendamping: dr. Eko. Beliau juga baik. Beliau juga sangat  tidak  ingin  ada  iship yang prolong. Tapi  beliau  mudah  memberi izin asal dikomunikasikan dengan jelas.
 Sistem Kerja:
1.Masuk Senin-Sabtu. Jam kerja: 07.30 – 14.00, mulai pelayanan 08.00.
2.Stase: Poli umum (ada 2), IGD, KIA, UKM, kadang ngisi poli jiwa.
3.Stase UKM biasanya ikut prolanis, posyandu, atau kegiatan luar lainnya.
4.Kalau stase IGD bisa dipanggil partus dan setelah jam pelayanan visit bangsal.
5.Tidak ada jaga sore/jaga malam.
6.Minggu/ hari libur iship visit bangsal pagi, gantian dengan DU/dokter magang.
7.Selama Covid UKM tidak ada kegiatan keluar, jadi nganggur di puskesmas seharian.
 Lingkungan Kerja: Staf puskesmas kebanyakan baik. Kami ga pernah ada problem sih.
 Kasus: Jumlah pasien total rata-rata 100an. Setelah Covid turun drastis <60. Kasus yang ada standar kasus puskesmas.
 Tindakan di IGD: hecting, infus, partus, imunisasi.

.

>> FASILITAS <<

1.Ruangan  iship: Ada, bisa  buat  istirahat  habis  pelayanan. Ada kipas, meja  kursi, dispenser, kasur. Kamar  jaga juga dipakai dokter eks iship sebelumnya yang sedang magang disini.
2.APD: Dapat masker  tiap  hari. Setiap  pegawai & iship  dapat  paket hazmat dan face shield namun  jarang  dipakai. Staf
3.puskesmas sedikit yang ber APD lengkap.
4.Insentif: Tidak ada. J ika stase IGD dapat voucher makan siang. Kalau stase UKM sering dapat makanan.
5.Rumah dinas: Tidak ada.

.

——– LAIN-LAIN ——–

1.Transportasi:
 Bisa pakai travel atau bus seperti Efisiensi.
 Kalau mau terbang bisa ke bandara Y IA (45 km).
 Naik kereta ke Jogja bisa pakai Prameks dari stasiun Kutoarjo.
 Cuma kalo bisa sih mending bawa mobil ya. Soalnya kemana-mana relatif jauh dan biar lebih fleksibel.
2.Tempat tinggal:
 Kos ada banyak, dekat-dekat. Tanya kami atau CP untuk kontaknya.
 Kualitas kos bervariasi, dari yang kumuh sampai kos baru yang jauh lebih nyaman.
 Harga rata-rata 500k/ bulan, KM dalam, non AC. Ada yang recommended, ada yang nggak.
 Kalau mau kontrak juga ada, tapi harus tanya staf RS/ puskesmas.
 Kami tidak ada yang kontrak dekat RS.
3.Biaya hidup: Tergolong murah-sedang.
4.Makanan:
 Ada banyak, agak kurang variatif, restoran sedikit. Kalau mau masak dekat RS ada dua pasar besar yang lengkap.
 Cafe sedikit dan gitu aja. Kalau mau lebih bagus mending ke Kebumen/ Kutoarjo/Jogja.
5.Hiburan:
 Tempat wisata ada tapi jauh.
 Olahraga (futsal, badminton, tenis) ada tempatnya  dan  dekat. Renang  bisa di Kutoarjo. Tenis  meja  bisa di dalam RS. Staf RS/ pkm sering ngajak sepedaan, badminton, dan futsal. Sisanya mending ke Kebumen/Jogja.

.

——– KESIMPULAN ——–

1.(+) Relatif dekat dari kota, santai, bisa banyak libur.
2.(-) Pas covid kasus jarang, nggak banyak hiburan, panas (wajib bawa kipas).
3.Jika ada  kultur yang nggak sama seperti di lingkungan asal, dimaklumi  dan  coba  menyesuaikan agar ga ada  masalah yang mengganggu  kerja  kita  disini. Jangan  sampai  ada  berita  nggak  enak  seputar  iship yang muncul. Lagian status  kita  disini tamu, jadi ikuti saja. Biar setahun disini nyaman dan enjoy.
4.Verdict: Recommended bagi yang ingin  santai, banyak  libur, nggak terlalu  ambis  kasus/ kompetensi, atau  cari  alternatif jika kehabisan  wahana di Jogja. Not recommended bagi yang ambis  tindakan/ kasus, nggak  bisa  lepas  dari  fasilitas  kota, atau mau cari banyak insentif/ insenda.

.

Note:

1.Review dibuat berdasarkan pengalaman tahun ini saja, tidak merefleksikan keadaan tahun sebelum/setelah.
2.Review dibuat dengan tambahan Google Form sehingga melibatkan opini seluruh iship saat ini.

.

Share ke Sejawat Lain