Review Wahana RSUD Budhi Asih

Review Wahana RSUD Budhi Asih

Jl. Dewi Sartika No.200, RT.1/ RW.3, Cawang III, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus  Ibukota Jakarta

Internsip Periode Februari 2021

.

Wahana

1.RSUD Budhi Asih
2.Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
3.Puskesmas Kelurahan Pekayon

.

Kegiatan

1. RS

Durasi : variatif
Jam Kerja : dibagi 3 shift (07.30 s/d 14.00 ; 14.00 s/d 21.00 ; 21.00 s/d 07.30)
Full di IGD, kecuali kalo nanti keperluan preskas ambil data bisa sampai ke bangsal juga.
Di awal rotasi nanti diminta presentasi tentang triage dengan narasumber kepala IGD.
Kegiatan  seperti  biasa anamnesis dan PF dan  tata  laksana  sesuai  keluhan (apakah  pemeriksaan  penunjang  atau  tata laksana  lainnya). Yang menyulitkan  itu  kalau di triase  hijau  untuk  pemeriksaan  penunjangnya terbatas  hanya terkait H2TL (Hb, Ht, leukosit, trombosit) dan GDS saja tidak  bisa  lebih  daripada  itu (even Urin  Lengkap). Kalau  kepepet  mau  periksa  itu (curiga ISK dd/ apendisitis akut) minta izin sama dokter umumnya aja. Alasan kenapa begitu adalah karena klaim BPJS.
Iship  umumnya  kerja di triase  hijau, kecuali  rotasi sore nanti  bisa di triase  kuning (nyelip  merah  sih  bisa  sambil bantu dokter umumnya).
Kasus triase  hijau variatif  dari  semacam  paronikia  kecil  sampai  kasus yang seharusnya di triase  merah tapi  karena  KUnya baik baik aja bisa masuk ke hijau (pernah dapet kasus NSTEMI di triase hijau).
Kalau  sudah  masuk  kasus-kasus di triase  hijau yang seharusnya  masuk  ke  kuning  atau  merah  lapor  saja  ke  dokter IGD di dalem. Kalau  ada yang bingung (bingung  kasus  karena  ga  yakin  atau  emang  lupa  aja  diagnosisnya  atau  bingung  sama protap penatalaksanaan kasus di Budhi Asih), tanya aja sama dokter umum di sana, baik baik kok.
Rata-rata 30-40 pasien per shift (kurang  lebih 100 pasien per hari). Biasanya  setengahnya di triase  hijau  sisanya  kuning / merah / tindakan. Kalau  hoki bias dapet 20an pasien  aja  sampai triase  kuning  sempet  pernah  kosong  sama  sekali  ga  ada pasien, kalo apes ya  bisa 50 / 60 pasien  sampe  pasien  nungguin di depan  pintu  pemeriksaan  dokter (padahal  baru 15 menit nunggu)
Secara detail, dalam 1 hari pelayanan, akan ada 4 iship yang tugas (1 di pagi, 2 di sore, 1 di malem). 2 di sore karena pasien sore biasanya yang paling banyak (atau  biasa  aja  cuma  muncul  serangan  banyak  pasien  menjelang  malam). Kalau  pagi sama malam di triase hijau,
kalo sore dibagi 2, 1 di kuning 1 di hijau. Tugasnya  sama  sama  saja  sebenernya, intinya  anam PF lab yang sesuai  dan tata laksana (kalau  kuning  ya  tatalaksana  awal). Namun  untuk  pasien  kuning  atau  pasien  hijau yang berpotensi  ke  kuning (terutama yang membingungkan) biasanya  dikonsultasikan  kepada  dokter  umum yang ada. Kalau  dokter  umumnya juga bingung, biasanya akan konsultasi ke dokter spesialis, either by phone or WA.
Iship  ga  dibolehin  kepala IGD untuk  melakukan  konsul  ke  spesialis  karena  pengalaman  dulu  sering  banyak  keluhan  dari dokter spesialis kalo iship yang konsul.
Biasanya, 30 menit  menjelang  selesai shift, iship  bikin  laporan  jumlah  pasien yang datang di shift itu, biasanya  minta  ke bagian admin untuk  datanya. Nanti  bikin  laporan  pakai laptop punya IGD. Kalau  sudah  bikin  kasih  aja  ke  dokter  umumnya nanti dokter umumnya yang koreksi atau lengkapi.

.

2. PKM

Durasi : 8 jam per hari (Senin-Jumat)
Jam Kerja : 07.30 s/d 16.00 (Senin-Kamis); 07.30 s/d 16.30 (J umat)
Kegiatan  harian PKC pada  umumnya adalah  isi  poli  menghadapi  kasus-kasus primer, seperti  bapildem (batuk  pilek demam) biasa. Tapi  tidak  menutup  kemungkinan  dapat  kasus  kegawatdaruratan  semacam Supraventricular Tachycardia stabil ataupun  tidak  stabil (di poli 24 jam ada  mesin EKG btw). Dan di PKC ada AED juga. Jadi  kalau  menemukan  kasus yang memiliki indikasi defibrilasi (bukan kardioversi), silahkan gunakan AED (tapi dokter umum di sana pada ga pake sih).
Di sini  bisa  puas  mengerjakan  kasus emergency atau  kasus  semacam  vulnus punctum, vulnus  laceratum yang perlu 15 jahitan. Pernah  sekali  dapet  kasus CKS susp. fraktur basis cranii  tapi  datengnya  ke  puskesmas, dan  ada juga sekali  kasus STEMI, nanti  bakal  sekalian  latihan juga konsul  rujukan. Cuma  mayoritas (banget) ya  kasus  semacam ISPA sih (kalo data puskes  bilangnya  kasus ISPA di PKM sampe 70 persen  dari  keseluruhan  kasus) Sementara  kalau PKL diprioritaskan adalah UKM (posyandu, posbindu, imunisasi, penyuluhan, PSN, dll), walaupun di PKL nanti isi poli BPU + MTBS + TB paru juga.
Kalau  beruntung, nanti juga bisa bantu surveillance untuk  kasus  kematian  warga  kelurahan yang meninggal di rumah.
Kegiatannya seperti alloanamnesis terkait  kronologi  kejadian  untuk  mengetahui  penyebab  langsung, penyebab antara, dan penyebab dasar kematian. Untuk pemeriksaan  lebih fokus ke tanda pasti dan tidak pasti kematian. Belajar ilmu forensik  lagi ya.
lagi, terkait mini project di sini  sifatnya individual dan topik  ditentukan  oleh  kapuskes. Tapi  untuk  petugas terkait topik minipro sangat kooperatif dan baik. Jadi silahkan kerja sama dengan baik dengan mereka.
PKC : aman aman saja, rata-rata dokter  umum atau  perawat atau  petugas terkait  bisa  diajak  ngobrol-ngobrol (untuk  bahas ilmu ga direkomendasikan sih)
PKL : termasuk  aman juga, petugasnya  baik  baik  semua. Yang perlu  diketahui  adalah  kapuskesnya yang disiplin  sama  rajin jaga kebersihan. Tapi bukan big deal buat iship juga kok.
PKC : total kurang lebih 200 pasien per hari. Deskripsi menyusul, PKL : kurang lebih 30-50 pasien per hari (BPU + MTBS)
PKC : BPU (80-120 pasien per hari  dibagi 3/4 dokter), MTBS (sekitar 20- 40 pasien per hari  dibagi 2 dokter), KIA (40-70 pasien per hari; khusus  imunisasi di hari  Rabu  biasanya 50 pasien per hari, bagi 2/ 3 sama  bidan), PKPR (10 pasien per hari sendirian), Prolanis (70 pasien per hari  bagi 2 dokter), Lansia (30 pasien per hari  bagi 2 dokter), 24 Jam (bisa  sampai 70 pasien per hari bagi 2 dokter), Permata (IMS), Berlian (J iwa; baru ada setelah penulis pindah rotasi)

.

Fasilitas Kesehatan

1. RS

a)Dokter Pendamping : SpPD, biasa pegang poli HD, selama rotasi jarang ketemu kecuali kalau mau preskas.
b)Poli : [Iship tidak pegang poli]
c)Spesialis : karena kelas B, spesialis rata-rata ada tapi yang konsultan tidak ada
d)VK : [Iship tidak pegang VK]
e)OK : [Iship tidak pegang OK]
f)Ketersediaan Obat : lengkap
g)Ambulans : ada
h)Fasilitas Rujukan : biasanya RSCM kalau sudah kasus kanker / RS tipe A lain
i)Info Tambahan : selama  rotasi  nanti  bisa  berinteraksi  dengan yang terkait IGD, semacam  petugas lab, satpam, petugas radiologi. Ada koas bedah Trisakti juga dan koas pre-internsip UI juga.

.

2. PKM

a)Dokter Pendamping : dokter umum
b)Poli : deskripsi sudah ada
c)Spesialis : tidak ada
d)VK : ada, iship tidak pegang VK namun bisa cari kasus di sana
e)OK : tidak ada
f)Ketersediaan Obat : standar faskes primer
g)Ambulans : ada, bisa dipakai untuk merujuk, supir ada
h)Fasilitas  Rujukan : RSUD Pasar  Rebo, RSUK Ciracas, RS Adhyaksa, RS Kramat Jati (3 terakhir untuk  kasus gawat darurat yang
i)ringan semacam DHF grade 1)

.

Finansial

1.Insentif di luar BHD : seminar gratis. Info menunggu kabar pendamping
2.Jumlah : –
3.Periode pembayaran : –
4.Peluang  pendapatan tambahan lain : di luar  urusan  iship  palingan, seperti jaga  klinik (resiko  ditanggung  sendiri) atau  ngajar PADI (cie)

.

Fasilitas Penunjang

a)Rumah dinas : tidak ada
b)Alternatif selain rumah dinas : kos di sekitar PKM atau RS ada
c)Kendaraan dinas : tidak ada
d)Peluang mendapatkan tambahan lain : tidak

.

Akses

a)Dari Jakarta ke kota / kab. Wahana : Jalan Dewi Sartika 200, Cawang, Kramat Jati, Jaktim
b)Dari wahana ke bandara terdekat : Halim / Soekarno-Hatta. You know the direction la
c)Dari tempat tinggal ke RS : transportasi online as usual, atau naik angkot juga nyampe
d)Dari tempat tinggal ke PKM :
transportasi online kalo  memungkinkan, soalnya  lokasi daerah sana selain  itu  ribet  kalo  naik  kendaraan  umum yang selain bajaj atau taksi.
Kalau kereta paling memungkinkan ya yang arah depok. Parkiran cukup terbatas sih
kalau mau ada yang bawa mending nebeng rame-rame daripada sendiri-sendiri nanti 1 puskesmas pada ribet.

.

Keseharian

a)Biaya hidup per bulan : 1,5 s/d 2 juta per bulan
b)Provider sinyal adekuat : aman
c)Listrik : aman
d)Air : aman
e)Keamanan: aman
f)Tempat  Ibadah : aman
g)Makanan : aman. Di RS disediakan makanan
h)Hiburan  : Pasar Rebo ga ada hiburan. Di RS dekat kemanamana

.

Cuti

a)Kesempatan cuti selama internsip : standar sesuai peraturan
b)Kesempatan cuti melebihi peraturan : bisa, tapi prmlmng abis itu
c)Prosedur izin : bilang pembimbing sudah cukup + surat tertulis

.

Info lain

Penelitian mandiri bisa dilakukan di sini dengan menggunakan data di Puskesmas Pasar Rebo.
Tidak   bisa  dilakukan di Budhi  Asih   karena status Budhi  Asih yang sebenarnya   bukan RS pendidikan (penulis  sudah menanyakan langsung ke bagian diklat)

.

Share ke Sejawat Lain