5,128 total views

Review Wahana Internsip Periode MEI 2020 – FEBRUARI 2021 periode II

RSUD DR. SOEGIRI (tipeB) & PUSKESMAS MANTUP, SUKODADI, TIKUNG

.

1. Stase RUMAH SAKIT

 IGD, RANAP, POLI
 Jadwal akan diatur pembimbing: dr. maya (ruangan) & dr. ifa (igd)
 Pembimbing merupakan dokter senior yg mengurus manajemen, dokter maya sudah pure mengurus manajemen, dokter Ifa masih berjaga di UGD pagi seminggu sekali
 Sehari” jarang bertemu pembimbing. Jika ada yg mau ditanyakan bisa WA beliau ber 2. Marah2 beberapa kali karena benar2 salah kita. selebihnya kita diperlakukan dengan baik seperti adik2 mereka sendiri.
 Jadwal rumah sakit di tentukan oleh pembimbing. Tidak bisa cuti.
 Iship diberi kewenangan penuh mengurus pasien setelah 1 minggu pertama, boleh minta saran jika bingung ke organiknya (kl ada). tidak perlu takut pegang pasien karena masalah tanggung jawab kembali kepada dokter organik.

RANAP

 standby di kamar jaga ruangan sblh icu: ada kasur, ac, dispenser, kulkas, kamar mandi dalam
 Ada telp dan smartphone buat panggilan darurat atau konsul
 Kerja: visite OB/ gantikan visite spesialis(terutama hari minggu)/pasien gawat/meninggal.
 mulai masa covid ini, kerja iship ruangan sudah tidak visite lagi, standby di ruang jaga saja sambil menunggu panggilan pasien jelek atau pasien meninggal.
 Overall ruangan lbh ringan dibanding IGD

.

IGD:

 jumlah pasien harian 50an (Normal), Tergantung “bau” masing masing 😀
 Kadang satu shift bisa mencapai 20an.
 Jaga selalu sama GP nya, Kadang bisa ditinggal sendirian
 Jenis pasien bervariasi dari sangat sepele hingga sangat berat
 Bisa konsul spesialis via WA/TELP langsung
 Penunjang lumayan lengkap, tapi lelet (Penunjang radiologi sering rusak bila kebanjiran waktu hujan)
 Perawat baik baik gak ada yg aneh, bersahabat semua, semua hormat sama iship, semua nurut sama iship
 Beban kerja iship di RS biasanya sama rata dengan dokter organiknya. tergantung siapa dokter organiknya.
 Kasus sangat beragam, ilmunya sangat banyak 👍
 Stase rumah sakit tidak dapat jaspel.

.

CATATAN SAAT MASA PANDEMI

CATATAN SAAT MASA PANDEMI

CATATAN SAAT MASA PANDEMI

1)Iship dianaktirikan oleh pembimbing.
 Sempat ada 4 peserta yang positif tapi RS bimbang mengenai perlunya swab kedua setelah isolasi mandiri pdahal organik dan perawat dapet swab ulang.
 Obat yang dikasih ke iship beda sama yang dikasih ke organik dan cuma dikasih 5 hari.
2)Pembimbing sempat tidak mau TTD SPTM yang dibutuhkan untuk insentif covid. Akhirnya mau TTD dengan pernyataan bahwa dokship tidak menangani pasien covid.
 padahal kalau di IGD jika ada psien pneumonia jg ttep kita tangani.
 edaran dari pusat dituliskan juga bahwa penanganan awal di IGD itu juga masuk kriteria tenaga medis yang dapat insentif.
3)Deskjob berat.
 Kerjanya di IGD sama kaya organik.
 Jadwal jaga padat dan dibikinnya sama RS.
 Kalo di RS ngga bisa cuti.
4)Dokter organik dan perawat sangat suka ghibah (INI PENTING) wkwkwk ada aja yang akan diomongin dibelakang.
5)Batchku nggak didaftarin sama RSku buat jadi penerima vaksin covid Padahal hasil rapat PIDI menegaskan peserta PIDI diprioritaskan untuk dapat vaksin
6)dokship dibagi 2: RS sama puskesmas.
 Di RS tugasnya di IGD, ruangan, poli, semua jadwalnya jadi satu. Ngga bisa bikin jadwal sendiri cuma bisa tuker-tuker. (Kalo aku yang di RS 9 orang, jadi kalo mau dapet libur 3 hari harus jga ruangan *24 jam* dulu)
 Tapi semenjak ada yang positif, jaga ruangan ditiadakan dan diganti jadwal poli.
7)Kalo lagi jaga ruangan dan dapet hari libur visite semua ruangan satu RS hehe kadang ada organik yang bantu kadang ada yang engga.
8)klo jaga IGD ada beberapa organik yang ninggal tidur ke kamar jaga dan baru balik jam 5 atau jam setengah 6an. Bahkan ada organik yang ngunci kamar jaga dan kalo diketok2 ngga buka pintu 🙂🙂 (beberapa organik nyari aman nya sendiri dengan pilih pilih pasien yang gak curiga covid)
9)RS tidak menyediakan APD lengkap. Cuma dapet surgical mask satu biji per hari . N95, KN95 face shield harus nyediakan sendiri
10)Tidak pernah dilakukan rapid test/swab berkala. Dokship baru dapet swab setelah kita mengajukan ke pembimbing karena ada perawat dan dokter organik yang positif covid

.

2. STASE PUSKESMAS

 Dibagi menjadi 3 Puskesmas.
a)Mantup
b)Sukodadi
c)Tikung.
 Bukan rotasi sistemnya, ditempatkan di salah satu puskesmas saja. Di batch ini puskesmas mantup 6 orang, tikung 2 orang, sukodadi 2 orang.
 Puskesmas MANTUP
a)Jarak:
 +/-25 km dari kota lamongan
 +/- 25 mnt dengan mobil
 Jalannya lurus saja, melewati sawah, kalau malam gelap agak gelap krn minim lampu jalanan. banyak bus
b)beban kerja:
 Tugas: mengisi poli, jaga IGD(visit rawat inap)
 Poli 08.00- 13.00 kalau jumat 08.00-11.30
 Bisa pulang duluan klo udah sepi
 IGD ada jaga malam(sampai jam 8 malam saja)
 IGD pagi 08.00- 14.00, IGD sore 14.00 -20.00 molor molor dikit ke 14.30 boleh kok
c)Jadwal dibuat mandiri iship. Tapi spengetahuan pembimbing. Libur bisa lumayan banyak.
d)lingkungan kerja
 Dokter ada 3( satu kapus)
 Dokter pembimbing sangat baik, masih muda, tidak mempersulit, jdwal boleh iship yang atur dengan spengetahuan pembimbing. mau izin pergi seminar sangat diperbolehkan tanpa perlu mengganti.
 Perawat” baik, menganggap dokship sebagai dokter umum
 Di igd PKM diberi kebebasan anamnesa pemfis saran penunjang(terbatas pagi saja)dan indikasi merujuk sesuai saran dokship, kalau pagi dokter pembimbing kadang menemani di IGD
 Jumlah pasien terhitung banyak utk ukuran PKM krn ada rawat inapnya
 Hari” biasa visite dibagi antara dr. organik dan iship, kecuali dokter organik rapat dokship yg visit semua, kalau minggu wajib visite oleh dokship semua (Tidak tentu)–>seringnya iship visit semua
 Puskemas SUKODADI dan TIKUNG tidak ada jaga IGD sampai malam. Jadi mengikuti jam kerja puskesmas. Cuma dari Senin – Sabtu masuk kecuali hari libur.
 Puskesmas Tikung sangat santai. Beban kerja tidak berat. Kapus baik dan perhatian. Jarak hanya 10 menit dari kota.
 Stase puskesmas sama sekali tidak mempersulit iship. Tidak ada minipro juga.

.

Nilai wahana: 5/10

NB:

wahana ini bukan untuk orang yang malas. tidak perlu terlalu rajin sampai bagaimana, setidaknya kita menunjukkan kalau kita bekerja sungguh2 dan care ke pasien. Begitu malas, semua auto bicarain kita di belakang.

.

( + )

 Bisa belajar banyak kasus di wahana ini karena pasien sangat beragam.
 Satu jam dari Surabaya jika tidak macet.

( – )

 semua keputusan diserahkan ke kita, sampai kita sering bingung sendiri kalau menghadapi kasus sulit.

Share ke Sejawat Lain 

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
error: Content is Protected !!