1,759 total views

Review Wahana RSUD Mardi Waluyo

Jl. Kalimantan No.113, Karangtengah, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur

Internsip februari 2020

.

Wahana

1.RSUD Mardi Waluyo
2.PKM Kecamatan Kepanjen Kidul

.

Profil Kesehatan

1.Penyakit terbanyak  : ISPA, demam typhoid, DHF, asma, HT, DM, CVA (stroke), CKD, hernia
2.Penyakit endemik  : Tidak ada 3. Riwayat bencana/ KLB : Tidak ada

.

Kegiatan

1. RS

 Durasi 4 bulan di poliklinik dan rawat inap (IRNA), 4 bulan di IGD
 Jam kerja :
a)IRNA: ada jam kerja pagi (wajib untuk semua) jam 07.00-14.00, ada jaga sore (14.00-21.00). Masuk Senin-Sabtu.
b)IGD: shift pagi (07.00-14.00), shift sore (14.00-21.00), shift malam (21.00-07.00).
c)Tanggal merah/gak gak ada ngaruh, tergantung jadwal jaga kita.
 IRNA
a)Pagi (07.00-14.00): ini wajib masuk untuk semua, dirolling 7 (karena sekarang ada 7 orang per rotasi bagian) di beberapa poli, yaitu obsgyn, bedah (umum/ortopaedi/urologi), anak, jantung, IPD, minor 1 (THT, Rehab Medik, Saraf), minor 2(kulit, mata, paru).
b)Masing-masing stase rolling tiap 14 hari kerja jadi tiap orang cuma lewat 1x/stase dalam 4 bulan itu.
c)Kerjanya di poli beragam, ada yang tangani semua pasien sampe tuntas (kulit, THT, IPD) pasien yang udah kontrol rutin, (bedah, obsgyn, jantung) karena pasien baru ditangani dokter spesialisnya, anamnesis dan PF aja trus isi SOA di status lalu tunggu sampe konsulen datang (poli anak, paru, mata), sampe yang cuma liatin konsulennya kayak koas atau bagian mencatat RM di komputer (rehab medik, saraf).
d)Sebagian besar kita tangani pasien rawat inap (visite pagi), lalu jam sekitar jam 09.00 ke poliklinik, kecuali di stase anak, minor 1, minor 2 (poli saja), dan IPD (rawat inap saja), kecuali ada permintaan khusus dari konsulen.
e)Untuk rawat inap, kita pegang semua ruangan sesuai stase kecuali VIP.
f)Jaga sore (14.00-21.00): Jaga sore tergantung jadwal, biasanya rolling aja, misal 7 orang, berarti tiap 7 hari aktif kita jaga (seusai kesepakatan kelompok).
g)Tugasnya wajib visite pasien VIP jadi bisa belajar komunikasi dengan mereka yang mungkin lebih kritis daripada pasien nonVIP.
h)Tugas lain kalo2 ada pasien gawat di ruangan lain dan kita dipanggil,tapi jarang banget sih. Biasanya aman2 aja jaga sore.
i)Ada kamar jaganya jadi bisa bobo-bobo di situ kalo tunggu sampe jam jaga selesai.
 IGD:
a)Di IGD ada 1 dokter umum fungsional dan sekitar 5 perawat per shift, kadang2 bisa ada koas dan mahasiswa perawat juga kalo pas ada. Jadi, kita dan dotker umum fungsionalnya yang bertugas kasih instruksi pemeriksaan penunjang, tindakan, tata laksana, dsb. Tapi sih biasanya untuk yang biasa dilakukan di IGD untuk pasien pertama datang, perawatnya udh pada pinter dan jalan sendiri (pasang nasal kanul/NRBM, cek GDA pada pasien penurunan kesadaran), tapi selebihnya mereka biasanya tanya ke kita atau dokter fungsionalnya.
b)Tugas di IGD intinya sampai pada penanganan kondisi emergency pasien. Tatalaksana selebihnya, bisa konsul ke spesialis kalau perlu, atau langsung aja kirim ke ruangan dengan instruksi dari kita kalua gak ada yang khusus. Intinya kita musti kompak sama dokter fungsionalnya karena kalau ada apa2, mereka yang bertanggung jawab. Komunikasi dengan dokter fungsional dan perawat2 harus baik biar mereka juga enak kerja sama kita.
 Sebenernya selama kita bisa membawa diri dengan baik, sopan, ramah, suasana kerjanya enak banget. Mungkin karena budaya Jawa, jadi mereka ramah-ramah, gak kayak di Jakarta yang kadang perawat aja suka sotoy dan bahkan dokter iship dianggep masih kayak koas. Tapi jeleknya, kalau first impression mereka sama kita udah jelek, bakal disensiin terus dan ga enak banget suasananya. Kalo udah ga suka, mereka tipe yang diem dan manis di depan, tapi ngomongin di belakang, bahkan sampe bisa nyebar ke mana2. Jadi intinya sih baik2 aja dari awal, ga usah terlalu merasa tinggi dan paling bener, namanya juga masih baru, jadi kita yang musti sesuaikan dengan kondisi di sana. Kadang ada hal yang gak ideal, tapi awal2 jangan langsung kekeuh idealismenya. Kalo udah diterima sama mereka, baru masukin idealism pelan2, itu jauh lebih enak.
 IRNA: variasi. Untuk poliklinik, umumnya 30-40 pasien, kecuali poli jantung bisa sampe 70-90. Di ruangan, rata-rata 15-20/stase, kecuali pas pasien rame banget. Pasien VIP kalo jaga sore sekitar 5-10, karena ada beberapa konsulen yang gak bolehin kita pegang pasien mereka.
 IGD: 15-25 per shift, masih standard.
 Dokter umum pas IRNA, kita cuma kerja sama dengan 2 dokter umum senior, yaitu dokter pembimbing kita sendiri. 1 pegang pasien IPD, 1 lagi pasien bedah post op. Biasanya pagi-pagi kita visite semua pasien mereka, trus siangnya mereka datang dan tambahin instruksi/resep atau acc kalo udah sesuai. Kalo di IGD, kita selalu bersama 1 dokter umum fungsional.
 Bagi tugas ya sama rata aja, tapi biasanya yang lebih banyak pegang pasien adalah dokter fungsionalnya karena mereka udah lebih terbiasa. Kita bisa banget diskusi tentang pasien sama dokternya, jadi sama2 belajar lah.

.

2. PKM

 Durasi 4 bulan
 Jam kerja : 07.30-12.00 tiap Senin-Sabtu
 Setiap minggu rolling di poli KIA/KB, umum, MTBS, IGD dan UKM. Kerjaannya selayaknya dokter umum, tata laksana tuntas di faskes primer. yang UKM, tergantung jadwal yang ada, bisa posyandu lansia, posyandu balita, jaga P3K (contoh kemaren P3K latihan paskibraka), kunjungan psikiatri (jadi ada kunjungan psikiater 1x/bulan yang melayani pasien2 jiwa di puskesmas).
 Sehari hari bisa pulang jam 11an. Kalo di IGD, bisa karokean, pasiennya relatif dikit biasanya asma, vulnus laseratum biasa. kalo udah tau kasus jantung, atau yang berat-berat lainnya, disuruh langsung ke RS, karena terbatas banget fasilitasnya.
 Suasana Kerja Enaaaakk bangeeetttt! Orang-orangnya ramah, baik, gak sombong, gak individualis, enak banget deh suasananya. Santai banget juga. Kayak stase liburan di sini. Betah deh.
 Di poli umum (BP) paling banyak, ada sekitar 80-100, poli anak rata-rata 20- 30, poli KIA/KB 20-30 juga tapi kalo kamis biasanya banyak karena hari khusus imunisasi bisa 30-40, IGD per shift sekitar 10-15.
 Kita cuma ketemu dokter umum di poli umum (BP). Tiap hari ada 4-5 dokter umum termasuk kita. Pembagiannya sama rata aja, siapa yang kosong, 1 orang per shift (2 orang kalo malam).

.

Fasilitas Kesehatan

1. RS

 Dokter pembimbing di IRNA yang cukup taat aturan, tapi sebenernya santai dan baik. Beliau care banget sama kita, tapi kadang kita yang salah mengartikan. Kadang kita diajak bikin ini itu (contoh kemarin kita bantu jadi panitia seminar EKG, pelatihan ACLS, dan beberapa seminar dari PDUI kota blitar lainnya). Jadi, pinter- pinter berkomunikasi aja biar kita gak keteteran sendiri.
 Dokter pendamping IGD selow banget, masih muda juga soalnya. Santai aja lah sama beliau, enak juga diajak ngomong. Selow deh.
 Poli : obsgyn, anak, bedah (umum, urologi, ortopedi), kulit, saraf, THT, rehab medik, mata, IPD, paru, jantung, psikologi, gigi.
 Spesialis : gak ada yang dari UI, rata2 lulusan UB atau UNAIR, jadi di sini kiblatnya ke sana. dokter spesialisnya baik-baik sih, kecuali ada beberapa yang ada hatihati karena bahkan mereka gak mengizinkan pasiennya dipegang sama dokter iship. pas jaga IGD pun, beliau maunya komunikasi dengan dokter jaga fungsionalnya. Tapi anggap aja biasa lah, hahaha, sebenernya itu karena mereka care banget sama pasiennya dan emang pinter banget.
 VK: Ada
 OK : Ada
 Ketersediaan obat : Ada, lengkap.
 Ambulans : Ada
 Tenaga kesehatan : Menurut gue sih kurang, apalagi yang di poliklinik. Perawat sibuk urusin administrasi, kita belepotan, apalagi pas di poli bedah dan harus rawat luka semua pasiennya, ditambah gak ada mahasiswa perawat dan koas. Diruangan dan IGD sih cukup.
 Fasilitas rujukan : Untuk darurat, bisa yang deket, di dalam kota Blitar (RS Aminah, RS Syuhada Haji, RS Katolik Budi Rahayu, RS Aisyah, RS Siti Khodijah), atau di luar kota Blitar, misal RS Iskak Tulung Agung (1 jam), RS Baptis Batu di Kediri (1 jam). Kalau yang gak gawat, rujukan atasnya ke RS Syaiful Anwar Malang (2 jam).

.

2. PKM

 Dokter pendamping : Dokternya super selow dan enak, selama kita komunikasikan semuanya dengan baik, misal mau izin. Kita boleh izin melebihi aturan asal ganti hari izinnya di luar jam kerja wajib puskesmas.
 Poli : BP umum, gigi, MTBS, KIA/KB, kesehatan jiwa, TB, konseling HIV, gizi, lab (cuma buka hari dan jam kerja pagi-siang)
 Spesialis : Semuanya dokter umum, gak ada lulusan UI. Tapi selow aja sih mereka, ada 2 dokter senior, 2 lagi masih relatif muda.
 VK : Ada
 OK : Tidak ada
 Ketersediaan obat : Ada tapi terbatas. Furosemid injeksi gak ada (gue bingung pas ada pasien ALO, akhirnya dirujuk deh), D40% juga terbatas (pernah ada pasien hipoglikemia berulang-ulang, eh taunya malem2 itu D40% habis, tetot banget). Di Puskesmas, pemberian obat serasionalnya saja, usahakan gak ada resep obat yang beli di luar kl pasien BPJS (daripada diklaim nantinya). Puyer hanya bisa dibuatkan untuk pasien anak BB <10 kg, resep sirup cuma boleh 1/pasien.
 Ambulans : Ada
 Tenaga kesehatan : Cukup-cukup aja.
 Fasilitas rujukan : Ke RS yang ada di Kota Blitar (lihat lagian rujukan RS)

.

Finansial

1.insentif di luar BHD  : Tidak ada
2.Jumlah : Tidak ada
3.Periode pembayaran : BHD tiap bulan sekitar tanggal 5-8, selama ini sih teratur.
4.Peluang pendapatan tambahan lain : Beberapa temen ada yang praktik di klinik, tapi gue gak menyarankan karena itu illegal, secara kita belum punya surat izin praktik (cuma untuk iship).

.

Fasilitas Penunjang

1.Rumah dinas : Tidak ada
2.Alternatif selain rumah dinas : Kost banyaakkk deket RS, harga sekitar 250-500 ribu yang murah. ada juga yang mahal sekitar 900ribu -1,5 juta kalau mau, gue sih ekonomis aja.
3.Kendaraan dinas : Tidak ada. Oya, di sini gak ada kendaraan umum kayak angkot, adanya ojek dan becak (mahal), tapi mulai oktober kemarin udah ada grab bike, dan grab car. Kalau mau juga bisa sewa motor (gue sewa beat yang lama 350ribu/bulan).
4.Fasilitas lain yang diberikan : Kamar jaga di sekitaran bangsal, hehe. ini jadi basecamp kalo lagi rotasi IRNA.

.

Akses

1.Dari Jakarta ke kota/kabupaten wahana : Kereta api 14-15 jam ke Stasiun Blitar (Ekonomi dari St. Senen: Brantas 84.000, Matarmaja 109.000; lainnya yang eksekutif dari St. Gambir 200300ribuan).
2.Dari wahana ke bandara terdekat : Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Dari Blitar ke Malang ada travel (80-100ribu), bus umum (20ribuan), kereta api lokal (12.000), perjalanan sekitar 1,5-2 jam.
3.Dari tempat tinggal ke RS  : Kalo kost deket RS, 5 menit jalan juga nyampe.
4.Dari tempat tinggal ke PKM  : PKM letaknya di tengah sawah (tapi sekarang di sebelah lagi dibangun sekolah), dan jarang kost. kalo kost deket RS, 10-15 menit naik motor kecepatan 40-50 km/jam sampe ke PKM.

.

Keseharian

1.Biaya hidup per bulan : 2 juta cukup banget
2.Provider sinyal adekuat : Telkomsel, XL, IM3
3.Listrik : Stabil
4.Air  : Mudah
5.Keamanan  : Aman bangeetttt. selama kita gak ganggu, kita gak akan diganggu, tapi tetep hati2 aja. Jam 8-9 malam biasanya udah sepi jalanan.
6.Tempat ibadah : Gereja Katolik/Kristen (Gereja Kristen Jawi Wetan, Gereja Bethel Tabernakel, Gereja Advent, Gereja Pantekosta, Gereja Baptis Anugerah, Gereja Katolik St. Maria, Gereja Katolik St. Yusup, banyaklah), Masjid, Vihara
7.Makanan : 6000-15.000. nasi pecel, soto ayam kampong, STMJ (Susu telor madu jahe), gado-gado, nasi campur, nasi rawon, bakso malang, mi ayam (ada yang pake level2 pedes itu), ayam geprek, pecel lele, nasi terong/tempe/tahu penyet, makanan warteg, nasi padang.
8.Hiburan : Banyak pantai di daerah selatan, daerah Kabupaten Blitar (30-45 menit), Tulung Agung, Trenggalek (1-1,5 jam), jalur lintas selatan juga banyak pantai cantik. Wisata pegunungan ada di Batu atau Malang (2-3 jam). Di Blitar gak ada mall dan bioskop!!! (paling dekat di Kediri, 1 jam dari Kota Blitar), tapi ada toko2 biasa, toko baju, café, alfamart, indomaret, dan KFC.

.

Cuti

1.Kesempatan cuti selama internship : Ada
2.Kesempatan cuti melebihi peraturan :
 Kalo pas IRNA tetap harus ganti hari setelah selesai iship.
 Kalo pas IGD, bisa diatur jadwalnya misal masuk berturut-turut 9 hari, trus libur 12 hari, atau masuk 12 hari, libur 16 hari. Selama ada yang gantiin (tukeran) jaga, kita gak masalah gak masuk, tapi kan tetet aja tukeran sama temen kita.
 PKM paling enak, karena bisa ganti hari dengan jaga P3K pertandingan sepak bola di luar jadwal wajib kerja/jaga malem (kalo belum diwajibkan) banget sama aturan cuti, paling selow di PKM selama kita mengomunikasikannya dengan pembimbing dan ganti hari izinnya.

.

Info lain

Penelitian bisa mandiri, misal kita hubungin konsulennya dulu.

Share ke Sejawat Lain 

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
error: Content is Protected !!