

Previous
Next
Periode : Mei 18-19
Wahana : RS. St. Elisabeth Batam Kota & Puskesmas Botania
Isip disini harusnya berjumlah 9 orang berdasarkan kuota dari KIDI tahun 2018, tapi entah kenapa Cuma ada 5 orang, 4 nya lagi gak tau kemana, padahal pas pemilihan udah sold out.
1. IGD-Bangsal (full 8 bulan)
- Jadwal Jaga: Jadwal jaga diatur sendiri, biasanya kami bikin pola P-BS-M-L-L, pernah sih bikin pola P-B-S-M-L, tapi lelah geng, karna libur Cuma bisa 1 hr kalau dengan pola itu, akhirnya kami ralat lah jd pola yg diatas, biar merasakan nikmatnya libur. Jd libur Cuma pas lepas jaga aja, karena jumlah kami yg terlalu minimalis, untuk bangsal Cuma dari jam 7-12 siang aja, setelah itu siap2 jaga sore, dan di bangsal tugas kita mendampingi DPJP visite, sambil Tanya jawab dipersilahkan untuk menambah ilmu 😀 , kita stay di bangsal dewasa, kalau mau ikut pediatric pantau2 aja dokternya lewat, trus kejar ijin mau ikut visite, sambil lihat status pasien rawat inap, tp gak wajib, kesadaran masing2 aja, soalnya statusnya sering dipakai sama perawatnya. Bangsal agak membosankan karna kita lebih banyak duduknya, nunggu dokternya datang buat viste, itupun kalau ada yg visite.
- Jam dinas IGD pagi 7-14, sore 14-21, malam 21-7 pagi, ya kalau beruntung bisa pulang tepat waktu. Datang tidak boleh telat lebih dr 15 menit, kalau lewat ditambah jaga malam 1x.
- Jaga berdua di IGD dengan dokter definitif, kadang ditinggal sendirian, tp gak semua dokter ninggalin, ada yg setia menemani,
- Pasien disini ramai lancer geng, biasanya yg ramai itu kalau pas jaga sore, pagi malam ya belasan, tapi pernah juga 1 shift sampai 40, bagi 2 dengan dokter definitifnya kok.
- -Tindakan bebas kita mau ngapain aja, yang penting deketin perawatnya, kalau masih belajar nanti diajarin sama perawatnya.
- Jahit menjahit semua isip yang mengerjakan, kecuali kalau pasien ramai perawatnya yg jahit, kita ke pasien lain, fleksibel sih sebenarnya.
- Pasien datang dari anamnesis sampai dengan terapi kita yg menangani, kalau bingung atau ragu bisa kok tanya ke dokter definitifnya.
- Konsul ke DPJP bulan pertama kita free, selanjutnya kita udah boleh konsul sendiri. DPJP disini superior baiknya geng, top markotop lah pokoknya.
- Dokter definitif secara keseluruhan bersahabat, enak di ajak diskusi, terserah kita mau kasih apa ke pasien tapi tetap dipantau, berhubung RS swasta jd gerak kita sedikit terbatas,
- Perawat disini baik2, Cuma kesan awal emang agak jutek2, ya pandai-pandai aja deketinnya, lama2 juga mencair kok, kan tak kenal maka tak sayang.
- Ruangan istirahat isip gak ada, tp bisa gabung di kamar definitif sesuai jenis kelamin, kalau kami sih biasanya di luar bobok bareng perawat di kursi, boleh juga di bed pasien.
- Kalau mau libur bisa menggunakan cuti dr kidi yg Cuma 4 hr itu, tetap harus dengan sepengetahuan dokter pendamping ya.
- Ada morning report setiap hari rabu & sabtu jam 7.30 – selesai, dan semua wajib hadir yg jaga maupun tidak sedang jaga. Tugas isip disini mengisi data pemeriksaan pasien di igd di komputer yg nantinya bakalan di bacakan pas MR, dan yg membaca adalah isip secara bergantian per MR.
2. Puskesmas
- Dari awal sepertinya kita memang diminta untuk membantu dalam persiapan akreditasi, harusnya kita di rs dulu, tp krna Cuma 1 kelompok, akhirnya kami diminta oleh pkm untuk kesana dulu, dan disana jadwal kami sungguh tidak jelas, bisa berubah setiap hari, dari yg ada jaga igd sore, trus masuk pagi semua, dan trakhir jam pulang pun sungguh sangat tidak jelas, paling cepat pulang itu jam 3 sore, karena kita diminta tolong membantu beberapa orang mengerjakan dokumen akreditasi, jd pencapaianya kita disini ttg UKM sebenarnya tdk terpenuhi, karna setiap hari mengisi poli menggantikan dokter definitif yg sibuk mngerjakan dokumen akreditasi, yg seharusnya kita itu lebih sering turun ke lapangan dengan kegiatan UKM.
- Semua masuk setiap hr, dan di pkm tdk ada libur kecuali tanggal merah termasuk hari minggu.
- Tidak ada jaga malam maupun jaga sore.
- Staff pkm secara keseluruhan ramah2.
3. Lain2
- Mulai januari 2019 kami sudah tdk dapat insenprov lagi, dan hanya bergantung pada BBH aja.
- Tidak dapat insenda
- Tidak disediakan rumah dinas
- Di RS hanya dapat jatah makan per-shift